Langsung ke konten utama

Mola Hydatidosa

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegawat Daruratan dalam obstetric adalah suatu keadaan atau penyakit yang menimpa seorang wanita hamil / dalam persalinan atau akibat komplikasi dari kehamilan / persalinan yang mengancam jiwa ibu tersebut atau bayi dalam kandungannya apabila tidak secepatnya mendapatkan tindakan yang tepat.
Mola hidatidosa adalah Asuhan Kegawat darurtan pada kehamilan muda. Mola Hidatidosa adalah  kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri tumor jinak (benigna) dari chorion penyebab embrio mati dalam uterus tetapi plasenta melanjutkan sel-sel trophoblastik terus tumbuh menjadi agresif dan membentuk tumor yang invasif, kemudian edema dan membentuk seperti buah anggur, karakteristik mola hidatiosa bentuk komplet dan bentuk parsial, yaitu tidak ada jaringan embrio dan ada jaringan embrio.
Kehamilan Mola Hidatidosa ( hamil anggur ) adalah kehamilan yang mempunyai cirri – ciri seperti hamil normal. Kadar Hormon HCG dan pembesaran uterus positif. Oleh karena itu penulis mengangkat judul ini untuk lebih dalam lagi dibahas agar kita tahu bersama bagaimana kehamilan Mola Hidatidosa tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka Masalah :
1. Apa itu Mola Hidatidosa ( Kehamilan anggur ) ?
2. Apa saja Klasifikasi dari Mola Hidatidosa ?
3. Apa Etiologi dari kehamilan Mola Hidatidosa ?
4. Apa Patofisiologi dari kehamilan Mola Hidatidosa ?
5. Apa Komplikasi dari kehamilan Mola hidatidosa ?
6. Bagaimana Manifestasi klinik dari kehamilan mola hidatidosa ?
7. Bagaimana Pelaksaanaan dari kehamilan Mola hidatidosa ?


1.3. Tujuan Penulisan
1. Agar Mahasiswa mengerti Apa itu Mola Hidatidosa ( Kehamilan anggur )
2. Agar Mahasiswa Mengerti Klasifikasi dari Mola Hidatidosa
3. Agar Mahasiswa mengerti Etiologi dari kehamilan Mola Hidatidosa
4. Agar Mahasiswa mengerti Patofisiologi dari kehamilan Mola Hidatidosa
5. Agar Mahasiswa mengerti Komplikasi dari kehamilan Mola hidatidosa
6. Agar Mahasiswa mengerti Manifestasi klinik dari kehamilan mola hidatidosa
7. Agar Mahasiswa mengerti Pelaksaanaan dari kehamilan Mola hidatidosa
1.4. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa mengerti Apa itu Mola Hidatidosa ( Kehamilan anggur )
2. Mahasiswa Mengerti Klasifikasi dari Mola Hidatidosa
3. Mahasiswa mengerti Etiologi dari kehamilan Mola Hidatidosa
4. Mahasiswa mengerti Patofisiologi dari kehamilan Mola Hidatidosa
5. Mahasiswa mengerti Komplikasi dari kehamilan Mola hidatidosa
6. Mahasiswa mengerti Manifestasi klinik dari kehamilan mola hidatidosa
7. Mahasiswa mengerti Pelaksaanaan dari kehamilan Mola hidatidosa







BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN MOLA HYDATIDOSA
Mola Hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin hampir seluruh villi korealis menjadi hidrofili ( Sarwono, 1997 )
Mola hidatidosa adalah kehamilan dengan ciri – cirri stroma villi korealis langka vaskularisasi dan edamatus ( Sarwono, 1997 )
Menurut Sarwono (1999, hal. 262) mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stroma villus korialis langkah vaskularisasi dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan ialah sebagai segugus buah anggur. Jaringan trofoblas pada villus kadang-kadang berproliferasi ringan kadang-kadang keras, dan mengeluarkan hormon, yakni Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) dalam jumlah yang lebih besar dari pada kehamilan biasa.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRL8wlb4q07x7IC2tra-BBM7lbmXBY3VKwUGNFzjZhozyqtCArT76IeHyfl5Xmzp4NCUs6ZLB3d3XfusMGDSVCYYDcrMQY8g5hyphenhyphen4WTaU5-qPgYNSEF9iaVwUK3YT5Xpi4RHvMjM1m-ENwN/s1600/mola+hidatidosa.JPG
Mola Hidatidosa adalah suatu keadaan patologi dari korion yang ditandai berupa :
1. degenarasi dari kisti dari villi disertai dengan pembengkakan hidropik
2. Avaskularitas atau tidak ada perubahan darah pada janin
3. Proliferasi jaringan trofoblastic ( Ben, Zein 1994 )
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasilnya tidak berubah menjadi embrio tetapi menjadi proliferasi dari villi korealis disertai dengan degenarasi hidrofik ( saifuddin, 2000 )
2.2. KLASIFIKASI
Klasifikasi mola Hidatidosa dibedakan dua yaitu. :
1. Mola Hidatidosa Klasik
Mola Hidatidosa klasik atau komplek. Jika tidak ditemukan janin. Villi koorealis diubah menjadi masa gelembung – gelembung yang besarnya berbeda – beda. Massa tersebut dapat tumbuh besar sampai trimester selanjutnya dan sesuai dengan usia kehamilan.
Strukutur Histologinya mempunyai sifat :
1. Degnerasi hidropik dan pembengkakan stroma villi
2. Tidak terdapat pembuluh darah dalam villi yang bengkak
3. Proliferasi sel epitel dengan derajat yang beragam
4. Tidak terdapat janin atau kerangka amnion.
2. Mola Hidatidosa Partialis
Bila perubahan Mola hanya local dan tidak berlanjut dan disertai adanya janin atau sedikit –dikitnya kantung amnion, keadaan tersebut digolongkan mola hidatidosa Partialis. Terdapat pembengkakan villi yang kemajuannya lambat, sedangkan villi yang mengandung pembuluh darah yang lain yang berperan dalam sirkulasi fito plasenta. Jarang hiperflasi trofoblas hanya local tidak menyeluruh.
2.3. ETIOLOGI
Menurut mochtar ( 1990 ) penyebab mola hidatidosa belum diketahui secara pasti. Gajala – gejala yang mungkin terjadi adalah :
1. Faktor Ovum
Spermatozoa memasuki ovum yang nukleusnya atau dua serum memasuki ovum tersebut sehingga akan terjadi kelainan atau gangguan kehamilan.

2.  Keadaan Sosial Ekonomi yang Rendah
Saat kehamilan membutuhkan zat – zat gizi meningkat. Hal ini diperlukan untuk memenuhi pertumbuhan dan perkembangan janin, dengan keadaan social ekonomi yang rendah, maka keperluan untuk memenuhi zat –zat gizi berkurang sehingga dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin.
3. Parietas Tinggi
Ibu multipara biasanya cenderung bersiko terkena mola hidatidosa karena trauma kelahiran atau penyimpangan transmisi secara genetic yang dapat di identifikasi dan penggunaan stimulant drulasi seperti klumufen dan menotropiris ( regional )
4. Kekurangan Protein
Protein adalah zat yang berguna membangun jaringan tubuh yang berguna untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim, perkembangan dada ibu, keperluan akan zat pada waktu hamil sangat meningkat apabila kekurangan akan meningkatkan kelahiran bayi kecil dari normal.
5. Infeksi Virus
Infeksi mikroba dapat mengenai semua orang termasuk wanita hamil, masuk atau adanya mikroba tidak akan selalu menimbulkan penyakit ( desease ). Hal ini sangat tergantung dari jumlah virus atau kuman yang masuk virulensinya serta daya tahan tubuh
Rosmaladewi (2007) menyatakan bahwa penyebab pasti mola hidatidosa belum pasti, tetapi diduga pencetusnya antara lain kekurangan gizi dan gangguan peredaran darah rahim. Menurut Sarwono (1999, hal. 202) biasanya janin meninggal akan tetapi villus-villus yang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan ialah sebagai segugus buah anggur. Selanjutnya menurut Nada (2007) mola hidatidosa terjadi karena embrio mati dalam uterus tetapi plasenta melanjutkan untuk sel-sel trophoblastik terus tumbuh menjadi agresif dan membentuk tumor yang infasif kemudian edema (bengkak) dan membentuk seperti buah anggur, tanpa sel-sel darah, tanpa kantung ketuban dalam uterus.
Menurut Agung (2004)  mola hidatidosa berasal dari plasenta atau jaringan janin sehingga hanya mungkin terjadi pada awal kehamilan. Sering tidak ditemukan janin sama sekali. Penyebab terjadinya mola belum sepenuhnya dimengerti. Resiko yang lebih tinggi ditemukan pada wanita yang berusia di bawah 20 tahun atau di atas 40 tahun. Faktor resiko terjadinya mola adalah: status sosial ekonomi yang rendah. Diet rendah protein, asam folat dan karotin.
2.4. PATOFISIOLOGI
 Menurut Sarwono, 1994 patofisiologi dari kehamilan mola hidatidosa yaitu karena tidak sempurnanya peredaran darah pada fetus, yang terjadi pada sel – sel telur patologik yaitu : hasil pembuahan dimana embrionya mati pada usia kehamilan 3 – 5 minggu dan karena pembuluh darah viili tidak berfungsi maka terjadi penimbunan cairan didalam mesinkim villi.
Menurut Cuningham , 1995. Dalam studi pertumbuhan mola yang dini ada beberapa perbedaan dengan kehamilan normal.  Namun pada trimester lanjut trimester 1 dan 2 akan terlihat perubahan – perubahan yaitu :
1. Perdarahan
Perdarahan uterus merupakan gejala yang palin mencolok dan bervariasi mulai dari spotting sampai perdarahan yang banyak. Perdarahan ini biasanya dimulai sebelum abortus atau sebelum intermitten selama berminggu – minggu atau berbulan – bulan. Perdarahan ini dapat memebuat seorang ibu menjadi anemia ringan. Atau anemia yang paling banyak pada ibu hamil adalah anemia defisiensi zat besi.
2. Ukuran Uterus
Ukuran uterus tumbuh lebih besar dari pada usia kehamilan yang sebenarnya. Mungkin uterus lebih sulit di palpasi pada wanita multipara , khusus karena konsistensi tumor yang lunak di bawah abdomen yang kenyal. Ovarium mungkin mempunyai konsistensi yang lunak.
3. Gerakan Janin
Meskipun uterus cukup besar mencapai ukuran simfisis, namun secara khas tidak akan ditemukan gerakan janin sekalipun dilakukan test dengan alat yang sangat sensitive. Kadang – kadang terdapat plasenta yang kembar pada kehamilan mola hidatidosa yang komplit. Pada salah satu plasentanya sementara plasenta yang lain dan janin nya terlihat normal. Demikian pula sangat jarang ditemui perubahan mola inkompilt yang sangat luas dengan disertai gerakan janin.
4.Embolisasi
Trofoblas dengan jumlah yang bervariasi dengan atau tanpa stroma villus dapat keluar dari uterus dan masuk kedalam pembuluh darah vena. Jumlah tersebut dapat sedemikian banyak hingga menimbulkan gejala atau tanda emboli pulmoner akut bahkan kematian. Namun tanda ini jarang terjadi. Meskipun jumlah trofoblas dengan atau tanpa stroma villi yang menimbulkan embolisasi ke paru – paru terlalu kecil untuk menghasilkan penyumbatan pembuluh darah pulmoner namun lebih lanjut hal ini dapat meninfeksi parenkim paru – paru.
5. Ekspulsi Spontan
Kadang – kadang gelembung hidatidosa keluar sendiri secara sepontan sebelum dikeluarkan dengan alat dari uterus. Umumnya hal ini terjadi pada usia kehamilan 16 minggu dan jarang terjadi pada kehamilan 28 minggu.
2.5. MANIFESTASI KLINIK
Menurut Wiknjoasatro, 2002 manifestasi klinik dari kehamilan mola hidatidosa adalah sebagai berikut :
1.Pada kehamilan mola hidatidosa biasanya disertai dengan peningkatan hormone HCG
2.Gejala klinik mirip dengan kehamilan muda dan abortus imminiens namun mual muntah lebih hebat dan sering disertai gejala pre ekslampsi
3. Hasil USG akan menunjukkan seperti sarang tawon tanpa disertai adanya janin
4. Diagnosa pasti adalah dengan melihat jaringan mola dengan ekspulsi spontan ataupun biopsy spontan pasca perasat hanifa dan coasta sisson   
2.6 KOMPLIKASI
Menurut Wiknjoasastro , 1999 Komplikasi dari kehamilan Mola hidatidosa adalah PTG : Penyakit Trofoblas ganas
2.7. PENATALAKSANAAN
Berhubungan dengan kemungkinan bawa mola hidatidosa itu menjadi ganas maka terapi untuk wanita yang masih ingin memiliki anak pengeluaran mola dilakukan dengan kerokan isapan disertai dengan pemasangan infuse intra vena. Setelah itu dilakukan kerokan dengan karet tumpul untuk mengeluarkan sisa konsepsi sebelum mola dikeluarkan mola sebaiknya dilakukan pemeriksaan rontgen paru – paru untuk memastikan ada tidaknya mestase ditempat tersebut.
Penatalaksaanaan Mola Hidatidosa terbagi menjadi 4, Yaitu :
1. Perbaikan Umum
Pengeluargan gelembung mola disertai dengan perdarahan memerlukan transfuse sehingga pasien tidak jatuh syok. Disamping itu setiap evakuasi mola di ikuti dengan perdarahan. Hingga persiapan darah dilakukan merupakan hal vital pada waktu mengeluarkan mola dengan kuretase dipasang infuse dan uretonika dulu sehingga oengecilan rahim dapat mengurangi perdarahan
2. Pengeluaran Jaringan Mola hidatidosa
a. Evakuasi Jaringan Mola Hidatidosa
Dilakukan dengan vakum kuretase yaitu alat penghisap listrik yang kuat dan cepat sehingga bisa menghisap jaringan mola. Penggunaan alat listrik mempunyai keuntungan cepat menghisap dan mengurangi perdarahan. Evakuasi jaringan mola hidatidosa dilakukan dua kali dengan interval 1 minggu

b. Histerektomi
Dengan pertimbangan umur ( diatas 35 tahun ) parietas diatas 3 maka dilakukan tindakan radikal histerektomi
c. Pengobatan Profilaksis dan stotastika
Moal hidatidosa merupakan penyulut trofoblas yang merupakan kelanjutan dari kariokarsinoma. Untuk menghindari degenarasi ganas dilakukan profilaksis dengan stotastika metrotraksan atau actunomycin D. perawatan dengan profilaksis hanya dilakukan di rumah sakit.
d. Pengawasan Lanjut
Pengawasn lanjut dilakukan dengan mola hidatidosa yang uterusnya dikosongkan sangat penting karena mungkin timbul tumor ganas. Penentuan kadar kuantitatif HCG subyektif unit bera dilakukan tiap minggu.













BAB III
TINJAUAN KASUS
Kasus
Ny P umur 21 tahun datang ke klinik DINA dengan diagnosa perdarahan. Ibu mengatakan hamil 16 minggu ibu mengeluh keluar darah seperti hati ayam dari kemaluan, ada gelembung seperti telur ikan, ibu mengatakan merasa sesak dan megalami mual dan muntah berlebihan, ibu mengaku mengalami perdarahan ± 10 hari. Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan ibu tampak mengalami dehidrasi, TD : 130 /80 mmHg, Pols : 84 x / I RR = 25 X/I Temp : 370C, Pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilannya dan tidak terasa denyut jantung janin serta gerakannya.
I. INTERPRETASI DATA DASAR
DATA SUBJEKTIF
A.                 IDENTITAS

NAMA IBU           : Ny P                         NAMA SUAMI                        : Tn T
UMUR                   : 21 tahun                   UMUR                         :26 tahun
SUKU                    : jawa                          SUKU                          : jawa
AGAMA                : islam                         AGAMA                      : islam
PENDIDIKAN       : SMA                         PENDIDIKAN             : SMA
PEKERJAAN         : IRT                           PEKERJAAN               : buruh
ALAMAT              : JL tualang                 ALAMAT                    :JL tualang

B.                 ANAMNESA
1.    Alasan kunjungan saat ini
Ibu mengatakan perdarahan dan ada Keluar cairan
2.    Keluhan
Ibu mengeluh keluar darah seperti hati ayam dari kemaluan, ada gelembung seperti telur ikan, ibu mengatakan mengalami perdarahan ± 10 hari, ibu mengatakan ibu merasa sesak dan mengalami mual dan muntah berlebihan.
3. Riwayat Menstruasi
Haid Pertama : 14 tahun                               Dismenorhoe               : Tidak ada
Siklus                        : 28 hari                                  Teratur/Tidak teratur    : Teratur
Lamanya       : 7 hari                                     Jenis darah                   : Cair   
Banyaknya    : 3 x ganti doek/hari    
4. Riwayat Kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu G1P0A0

No.
Tgl lahir /umur
Usia kehamilan
Jenis persalinan
Tempat persalinan
Komplikasi
Penolong
BBL
Nifas
Ibu
Bayi
BB
Keadaan
Lact
Kelainan
1.       
H
A
M
I
L

I
N
I



5. Riwayat kehamilan ini
·         HPHT  : 01 – 12 - 2015
·         TTP      : 8 – 9 – 2016
Keluhan Yang dirasakan
·         Rasa Lelah                                           : Tidak ada
·         Nyeri Perut                                           : Ada
·         Panas Menggigil                                   : Tidak ada
·         Sakit Kepala Hebat                              : Tidak ada
·         Rasa nyeri / panas waktu BAK                        : Tidak ada
·         Rasa gatal pada vulva / Vagina                        : Tidak ada
·         Pengeluaran Cairan Pervagina              : Ada
·         Nyeri, Kemerahan, tegang pada tungkai           : Tidak ada
·         Oedem                                                             : ada
·         Lain – lain                                            : Perdarahan.

6. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan sehari – hari
Nutrisi
ü  Makan
Frekuensi   : 3x/hari ( tidak teratur )
Jenis          : Nasi, sayur, ikan, buah
Porsi          : ½ piring

ü  Minum
Frekuensi : 7 gelas/ hari
Jenis          : air putih, susu
Eliminasi
ü  BAB
Frekuensi         : 1-2x/hari        Konsistensi      : lembek           Keluhan           : Tidak ada
ü  BAK
Frekuensi         : 5x/hari           Warna urin       : kuning           Keluhan           :Tidak ada.
Pola Istirahat
Tidur siang  : Lamanya : 2 jam                        Tidur malam    Lamanya : 8 jam
Personal Hygiene
Mandi : 2x/hari
Pola seksual
Frekuensi         : -
7. RIWAYAT PENYAKIT YANG LALU
Penyakit jantung      : tidak ada
Penyakit paru-paru  : tidak ada
Penyakit ginjal         : tidak ada
Penyakit liver           : tidak ada
Penyakit DM            : tidak ada
Hipertensi                : tidak ada
8. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
o  Status perkawinan                                              : Sah
o  Lama menikah                                                    : 1 tahun
o  Respon Ibu dan keluarga terhadap kehamilan    : kehamilan diterima
o  Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan  : Ada dukungan
o  Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
9. Riwayat Spiritual
o   Ibu mengatakan melakukan shalat sehari lima kali
o   Ibu mengatakan setiap hari jumat mengikuti pengajian di lingkungan rumahnya
PEMERIKSAAAN FISIK ( DATA OBJEKTIF )
·         Keadaan umum     : Ibu tampak lemas
·         Pemeriksaan fisik umum :
-       BB sekarang             : 60 kg
-       BB sebelum hamil   : 50 kg
-       TB                            : 155 cm
·         Kesadaran               : komposmentis
·         Tanda-tanda vital    :
TD : 130 /80 mmHg,
 Pols : 84 x / i
RR = 25 X/i
Temp : 370C,
·           Pemeriksaan fisik
Kepala            : kulit kepala bersih
Wajah             : Tidak oedem, pucat. Cloasma Gravidarum : tidak ada
Mata                : konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik
Hidung            : Tidak ada polip, sinus, sekret, pengeluaran cairan
Mulut              : Tidak stomatitis, Tidak epulsi, Tidak caries gigi
Telinga            : Tidak ada serumen
Leher               : Tidak ada ada pembengkakan kelenjar Tiroid dan pembuluh limfe.        Tidak ada bekas luka operasi
Dada               : simetris, ada tarikan dinding dada
Payudara         : Puting menonjol, tidak ada pengeluaran kolostrum, tidak ada benjolan
Abdomen        : cembung dan lembek, Pembesara tidak sesuai usia kehamilan. Linea alba, Luka operasi : tidak ada, Pergerakan janin : tidak terasa
Genetalia         : Vulva : Adanya pengeluaran pervaginam dan terlihat gelembung-         gelembung seperti buah anggur. Varises : tidak ada, Bekas luka operasi : tidak ada
Ekstremitas      : Ada oedema dan tidak ada varices
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-       HB                   : 9 %
-       Protein urine     : -
-       Gluosa Urine    : -
II. INTERPERTASI DATA/ DIAGNOSA
Diagnosa : Ny P umur 21 tahun, G1P0A0 umur kehamilan 16 minggu dengan Mola hidatidosa.
Data Dasar  :
a.       Data subjektif    : Ibu mengatakan bernama Ny P berumur 21 tahun, ibu mengatakan ini kehamilan pertama .
Ibu mengatakan  hari pertama menstruasi terkahir : 1 – 12 - 2015
Data objektif :
TD : 130 /80 mmHg,
Pols : 84 x / i
RR = 25 X/i
Temp : 370C
Pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilannya
tidak terasa denyut jantung janin serta gerakannya.
Ada perdarahan dan gelembung – gelembung keluar dari jalan lahirnya.
b.      Masalah
Ibu Primigravida dengan perdarahan yang disertai gelembung, Denyut jantung janin dan gerakannya tidak ada

C. Kebutuhan
      Tindakan segera menghentikan Peradarahan
      Pasang infuse RL 40 tetes per menit untuk mengganti cairan ibu.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Mola Hydatidosa

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI / RUJUKAN
ü  Melakukan pemasangan infus RL 40 Tetes per menit  untuk mengantikan cairan ibu yang hilang karena pendarahan.
ü  Melakukan Informed choice dan consent lalu Menyiapkan kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan

V. PERENCANAAN
Tanggal : 21 maret 2016                                            Pukul : 08 : 00
1.      Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini
2.      Memperbaiki keadaan umum ibu dan istirahat yang cukup
3.      Lakukan informed choice dan consent untuk Kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan untuk Pemeriksaan USG
4.      Lakukan pendokumentasian
5.      Atur jadwal kunjungan ulang

VI. IMPLEMENTASI/ PELAKSANAAN
Tanggal : 21 maret 2016                                            Pukul : 08 : 15
1.      Memberitahu ibu dan keluarga tentang  kondisi ibu saaat ini yaitu
TD : 130 /80 mmHg,
Pols : 84 x / i
RR = 25 X/i
Temp : 370C
Pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilannya
tidak terasa denyut jantung janin serta gerakannya.
Ada perdarahan dan gelembung – gelembung keluar dari jalan lahirnya.
2.      Memperbaiki keadaan umu ibu dengan memberikan infus RL 40 tetes per menit untuk menggantikan cairan tubuh ibu yng hilang karena pendarahan dan Menganjurkan ibu untuk istirahat sampai akan dilakukan kolaborasi ke dokter
3.      Melakukan Kolaborasi dengan dokter kandungan untuk pemeriksaan USG, setelah hasil di dapat membantu dokter kandungan untuk melakukan kuretase, tujuannya untuk membersihkan uterus dari sisa jaringan gelmbung-gelebung mola yang seperti buah anggur. Kehamilan molahidatidosa ini harus digugurkan segera setelah diagnosa ditentukan karena dapat berlanjut menjadi choriorcarsinoma yaitu tumor ganas dari troboflast yang biasa timbul setelah kehamilan molahidatidosa. Ibu dapat hamil lagi, bila uterus ibu dilakukan kuretase agar dapat membersihkan jaringan-jaringan mola seperti buah anggur tersebut, kehamilan mola ini dapat terjadi pada wanita yang terkena infeksi, defisiensi makanan dan genetik faktor resiko sosial ekonomi rendah, usia dibawah 20 tahun dan paritas tinggi, ibu dapat hamil lagi setelah jarak 2 tahun dari kehamilan ini.
Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilan ibu ini adalah kehamilan tipe komplet(klasik) yang tidak ditemukan janin yang gelembung itu biasanya sebesar butir kacang hijau sampe sebesar buah anggur, gelembung ini dapat mengisi diseluruh cavum uteri pada pemeriksaan USG juga terlihat seperti sarang tawon, seperti badai salju, terdapat gelembung-gelembung menyerupai buah anggur, kemudian pada pemeriksaan Beta HCG kadar gonadtropin chorion dalam darah dan air kencing sangat tinggi.
4.      Melakukan pendokumetasian
5.      Melakukan jadwal kunjungan ulang untuk memeriksa kadar hormone HCG.

VII. EVALUASI
                       Tanggal : 21 Maret 2016                                 Pukul :16 : 00 WIB
1.      Ibu dan keluarga mengerti tentang kondisi ibu saat ini
2.      Keadaan umum ibu sudah diperbaiki Dan Ibu bersedia untuk beristirahat
3.      Bidan telah melakukan kolaborasi dengan dokter kandungan dan Kuretase juga sudah dilakukan
4.      Ibu mengerti mengenai kehamilan mola yang dialaminya
5.      Pendokumentasian sudah dilakukan
6.      Kunjungan ulang sudah diatur



BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Mola hidatidosa adalah Asuhan Kegawat darurtan pada kehamilan muda. Mola Hidatidosa adalah  kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri tumor jinak (benigna) dari chorion penyebab embrio mati dalam uterus tetapi plasenta melanjutkan sel-sel trophoblastik terus tumbuh menjadi agresif dan membentuk tumor yang invasif, kemudian edema dan membentuk seperti buah anggur, karakteristik mola hidatiosa bentuk komplet dan bentuk parsial, yaitu tidak ada jaringan embrio dan ada jaringan embrio.
            Penanganan untuk kasus Mola hidatidosa yaitu Kuretase untuk ibu yang masih menginginkan kehamilan dan histerektomi untuk ibu yang sudah memiliki cukup anak atau tidak ingin memiliki anak lagi
4.2. Saran
Diharapkan semua pihak yang berperan dalam pelayanan kesehatan untuk memberikan penanganan yang lebih baik lagi, untuk meminimalkan kejadian kematian ibu akibat perdarahan khususnya yang diakibatkan kehamilan Molahidatidosa dan kejadian keganasan akibat Molahidatidosa.










Daftar Pustaka
Krisanty, santa dkk, 2009. Asuhan Keperawatan GAWAT DARURAT,  Jl pusdiklat depnaker No.21 Jak-Tim : Cv. Trans info media

Sarwono. 2002. Ilmu kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka sarwono prawirohardjo
Prawirahadrjo Sarwono.2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. BINA PUSTAKA Sarwono Prawirahardjo

Sulistyawaty, Ari, 2009. Buku ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan, yogyakarta : Salemba Medika

Penny simkin, P.T, 2008. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, dan Bayi,  Jakarta : Arcan






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Isu Etik dalam Pelayanan Kebidanan

Kata Pengantar Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga makalah ”Isu Etik yang terjadi dalam Pelayanan Kebidanan” dapat terselesaikan tepat waktu. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Etikolegal. Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.   Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penya jian makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.                                           ...